Rabu, 06 April 2011

permen karet

assalamu'alaikum.
Punya temen itu emang enak tapi kalu punya temen yang kalau mao bertemen cuma ada maonya doang kan parah banget. Masa kaya permen karet, setelah dah ga da rasanya lagi dibuang, udah jadi sampah ga dperduliin lg. Apa kaya gtu yang dsebut temen. Itu mah dibilang temen ga musuh juga ga.
Hati hati milih temen jangan yang kaya gtu cuma bisa buat lu kecewa.

Sabtu, 05 Februari 2011

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA MANAJERIAL


BUDAYA ORGANISASI  DAN ETIKA MANAJERIAL

Budaya
Sekumpulan keyakinan, nilai, pemahaman, perilaku dan kebiasaan yang dianut bersama.
Merupakan pola nilai dan asumsi bersama mengenai bagaimana suatu hal dapat dilakukan dalam organisasi
·        Tidak dapat diukur dan diamati secara objektif
·        Merupakan fondasi lingkungan organisasi
·        Memainkan peran utama dalam membentuk perilaku manajerial
Budaya dikategorikan menjadi 3 tingkatan:
Nilai-nilai dasar yang menjadi karakteristik budaya organisasi dapat difahami melalui beberapa manifestasi seperti:
Simbol            à objek,tindakan,peristiwa yg menyampaikan makna pada pihak lain
Cerita             à  narasi yg didasarkan pd peristiwa sesungguhnya yg seringkali diulang dan  dibagikan diantara anggota organisasi untuk menjaga nilai-nilai utama agar tetap hidup
Pahlawan     à figur orang yg menjadi contoh atas tujuan, karakter, dan atribut dari sebuah budaya yang kuat
Slogan           à pernyataan yang menyatakan nilai utama organisasi dengan singkat dan  jelas
Ritual              à kegiatan terencana dan dilakukan untuk manfaat para pesertanya

JENIS KOLOID


JENIS KOLOID

NO
FASE TERDISPERSI
MEDIUM PENDISPERSI
FASE KOLOID
NAMA KOLOID
CONTOH
1
GAS
CAIR
CAIR
BUSA/BUIH
BUSA SABUN
2
GAS
PADAT
PADAT
BUSA PADAT
KARET BUSA
3
CAIR
GAS
GAS
AEROSOL CAIR
EMBUN
4
CAIR
CAIR
CAIR
EMULSI
SUSU
5
CAIR
PADAT
PADAT
EMNULSI PADAT
MENTEGA
6
PADAT
GAS
GAS
AEROSOL PADAT
ASAP
7
PADAT
CAIR
CAIR
SOL
CAT
8
PADAT
PADAT
PADAT
SOL PADAT
PADUAN LOGAM

1.      emulsi          : system koloid yang fase terdispersi berupa zat cair dan medium pendispersinya berupa zat cair. Bila medium pendispersinya berupa zat padat dikenal dengan emulsi padat
2.      sol      : system koloid yang fase terdispersi berupa zat padat dan medium pendispersinya berupa zat cair. Bila medium pendispersinya berupa zat padat dikenal dengan sol padat.
3.      busa             : system koloid yang fase terdispersi berupa gas dan medium pendispersinya berupa zat cair. Bila medium pendispersinya berupa zat padat dikenal dengan busa padat.
4.      aerosol         : system koloid yang fase terdispersi berupa zat cair dan medium pendispersinya berupa gas. Bila fase terdispersinya berupa zat padat dikenal dengan aerosol padat.

PERBEDAAN ANTARA LARUTAN KOLOID SUSPENSI

PERBEDAAN ANTARA LARUTAN KOLOID SUSPENSI

NO
LARUTAN
KOLOID
SUSPENSI
1
Ukuran partikel kurang dari 10-7 cm
Ukuran partikel antara 10-7-10-5 cm
Ukuran partikel lebihbesar dari 10-5 cm
2
Homogen
Antar homogen dan heterogen
Heterogen
3
Satu fase
Dua fase
Dua fase
4
Jernih

keruh

Keruh

5
Tidak memisah jika didiamkan
Tidak memisah jika didiamkan
Memisah jika didiamkan
6
Tidak dapat disaring dengan saringan biasa
Tidak dapat disaring dengan saringan biasa
Dapat disaring dengan saringan biasa
7
Tidak dapat disaring membran perkamen
Dapat disaring membran perkamen
Dapat  disaring membran perkamen
8
Berbentuk ion molekul kecil
Molekul besar partikel
Partikel besar

SISTEM KOLOID

SISTEM KOLOID


A.PENGERTIAN SISTEM KOLOID

Pada tahun 1861 thomas graham seorang ahli kimia bangsa inggris melakukan percobaan untuk  menguji perbedaan kemampuan aliran zat terlarut dengan menggunakan  kantong perkamen, air, Kristal, gula, lem, dan tepung kanji.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut graham memberikan gagasan sebagai berikut :
1.      molekul gula dapat lolos dari membrane perkamen, sedangkan kanji dan perkamen tidak dapat lolos dari membran perkamen. Hal ini dimungkinkan karena ada perbedaan diameter molekul antara molekul kanji dengan molekul gula. Molekul kanji mempunyai diameter lebih besar dari molekul gula.
2.      larutan gula yang berasal dari Kristal gula dan semacamnya disebut larutan yang  berdifusi cepat atau kristaloid sedangkan zat perekat, kanji, dan susu, atu semacamnya yang bersifat lekat dan kental disebut koloid
Pada tahun 1907 ostwald mengemukakan istilah system terdispersi dan medium pendispersi system koloid terdiri  fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam  medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.

Sabtu, 27 November 2010

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERTANIAN ORGANIK

 Kelebihan dari digunakannya system pertanian organic antara lain sebagai berikut:
  • Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah, air maupun udara, serta produknya tidak mengandung racun.
  • Tanaman organic mempunyai rasa yang lebih manis dibandingkan tanaman non-organik.
  • Produk tanaman organic lebih mahal, sehingga keuntungan petani lebih besar.

  •  Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa praktek pertanian organik mampu meningkatkan hasil sayuran hingga 75 % dibanding pertanian konvensional. Disamping itu, produk pertanian organik juga mempunyai kandungan vitamin C, Kalium, dan beta karoten yang lebih tinggi (Pither dan Hall, 1999).

  • Membuat lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena petani akan terhindar dari paparan (exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian.
  • Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani; karena: (1) Biaya pembelian pupuk organik lebih murah dari biaya pembelian pupuk kimia; (2) Harga jual hasil pertanian organik seringkali lebih mahal; (3) Petani dan peternak bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari penjualan jerami dan kotoran ternaknya; (4) Bagi peternak, biaya pembelian pakan ternak dari hasil fermentasi bahan organik lebih murah dari pakan ternak konvensional; (5) Pengembangan pertanian organik berarti memacu daya saing produk agribisnis Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar internasional akan produk pertanian organik yang terus meningkat. Ini berarti akan mendatangkan devisa bagi pemerintah daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani.
  •  Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Karena pertanian organik: (1) Menghindari penggunaan bahan kimia sintetis dan (2) Memanfaatkan limbah kegiatan pertanian seperti kotoran ternak dan jerami sebagai pupuk kompos.

  • Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka panjang serta memelihara kelestarian alam dan lingkungan. Pemakaian kompos, misalnya, akan menciptakan lingkungan tanah, air dan udara yang sehat yang merupakan syarat utama bagi tumbuhnya komoditi pertanian yang sehat karena: (1) Memperbaiki struktur tanah sehingga sesuai untuk pertumbuhan perakaran tanaman yang sehat; (2) Menyediakan unsur hara, vitamin dan enzim yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh sehat; (3) Menyediakan tempat (inang) bagi berbagai hama dan penyakit tanaman sehingga tidak menyerang tanaman.
  • Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka panjang, serta memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan;
  •  Menghasilkan makanan yang cukup, aman, dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat dan sekaligus daya saing produk agribisnis;
Sistem pertanian organic juga mempunyai factor kekurangan, yaitu sebagai berikut:
  • Kebutuhan tenaga kerja yang lebih banyak, terutama untuk pengendalian hama dan penyakit masih dilakukan secara manual. Apabila menggunakan pestisida alami, pestisida perlu dibuat sendiri karena belum tersedia dipasaran.
  • Penampilan fisik tanaman organic kurang bagus (misalnya berkurang lebih kecil dan daun berlubang-lubang)

Sabtu, 20 November 2010

CUACA DAN IKLIM



Cuaca adalah bentuk awal akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi & waktu tertentu sedangkan Iklim adalah rata rata keadaan cuaca daalm jangka waktu yg lama min.30 tahun.


jika tanaman tidak terpenuhi atas optimasi atau kisaran aktif terhadap kebutuhan elemen elemen iklimnya maka pertumbuhan dan perkembangannya terganggu misalnya bila suhu mencapai 35 derajat celcius atau lebih hanya dalam waktu 2 jam pada saat padi berbunga akan menyebabkan malay padi hampa atau kosong maka padi gagal panen. dengan kata lain cuaca akan lebih menentukan berapa hasil tanaman yang akan diperoleh.


iklim akan berpengaruh terhadap sistem morfologi dan anatomi tanaman melalui proses adaptasi dan aklimatisasi, tanaman akan merespon iklim tertentu melalui perubahan sistem morfologi dan anatominya sehingga iklim tertentu tanamannya akan tertentu pula.