Sabtu, 05 Februari 2011

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA MANAJERIAL


BUDAYA ORGANISASI  DAN ETIKA MANAJERIAL

Budaya
Sekumpulan keyakinan, nilai, pemahaman, perilaku dan kebiasaan yang dianut bersama.
Merupakan pola nilai dan asumsi bersama mengenai bagaimana suatu hal dapat dilakukan dalam organisasi
·        Tidak dapat diukur dan diamati secara objektif
·        Merupakan fondasi lingkungan organisasi
·        Memainkan peran utama dalam membentuk perilaku manajerial
Budaya dikategorikan menjadi 3 tingkatan:
Nilai-nilai dasar yang menjadi karakteristik budaya organisasi dapat difahami melalui beberapa manifestasi seperti:
Simbol            à objek,tindakan,peristiwa yg menyampaikan makna pada pihak lain
Cerita             à  narasi yg didasarkan pd peristiwa sesungguhnya yg seringkali diulang dan  dibagikan diantara anggota organisasi untuk menjaga nilai-nilai utama agar tetap hidup
Pahlawan     à figur orang yg menjadi contoh atas tujuan, karakter, dan atribut dari sebuah budaya yang kuat
Slogan           à pernyataan yang menyatakan nilai utama organisasi dengan singkat dan  jelas
Ritual              à kegiatan terencana dan dilakukan untuk manfaat para pesertanya

JENIS KOLOID


JENIS KOLOID

NO
FASE TERDISPERSI
MEDIUM PENDISPERSI
FASE KOLOID
NAMA KOLOID
CONTOH
1
GAS
CAIR
CAIR
BUSA/BUIH
BUSA SABUN
2
GAS
PADAT
PADAT
BUSA PADAT
KARET BUSA
3
CAIR
GAS
GAS
AEROSOL CAIR
EMBUN
4
CAIR
CAIR
CAIR
EMULSI
SUSU
5
CAIR
PADAT
PADAT
EMNULSI PADAT
MENTEGA
6
PADAT
GAS
GAS
AEROSOL PADAT
ASAP
7
PADAT
CAIR
CAIR
SOL
CAT
8
PADAT
PADAT
PADAT
SOL PADAT
PADUAN LOGAM

1.      emulsi          : system koloid yang fase terdispersi berupa zat cair dan medium pendispersinya berupa zat cair. Bila medium pendispersinya berupa zat padat dikenal dengan emulsi padat
2.      sol      : system koloid yang fase terdispersi berupa zat padat dan medium pendispersinya berupa zat cair. Bila medium pendispersinya berupa zat padat dikenal dengan sol padat.
3.      busa             : system koloid yang fase terdispersi berupa gas dan medium pendispersinya berupa zat cair. Bila medium pendispersinya berupa zat padat dikenal dengan busa padat.
4.      aerosol         : system koloid yang fase terdispersi berupa zat cair dan medium pendispersinya berupa gas. Bila fase terdispersinya berupa zat padat dikenal dengan aerosol padat.

PERBEDAAN ANTARA LARUTAN KOLOID SUSPENSI

PERBEDAAN ANTARA LARUTAN KOLOID SUSPENSI

NO
LARUTAN
KOLOID
SUSPENSI
1
Ukuran partikel kurang dari 10-7 cm
Ukuran partikel antara 10-7-10-5 cm
Ukuran partikel lebihbesar dari 10-5 cm
2
Homogen
Antar homogen dan heterogen
Heterogen
3
Satu fase
Dua fase
Dua fase
4
Jernih

keruh

Keruh

5
Tidak memisah jika didiamkan
Tidak memisah jika didiamkan
Memisah jika didiamkan
6
Tidak dapat disaring dengan saringan biasa
Tidak dapat disaring dengan saringan biasa
Dapat disaring dengan saringan biasa
7
Tidak dapat disaring membran perkamen
Dapat disaring membran perkamen
Dapat  disaring membran perkamen
8
Berbentuk ion molekul kecil
Molekul besar partikel
Partikel besar

SISTEM KOLOID

SISTEM KOLOID


A.PENGERTIAN SISTEM KOLOID

Pada tahun 1861 thomas graham seorang ahli kimia bangsa inggris melakukan percobaan untuk  menguji perbedaan kemampuan aliran zat terlarut dengan menggunakan  kantong perkamen, air, Kristal, gula, lem, dan tepung kanji.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut graham memberikan gagasan sebagai berikut :
1.      molekul gula dapat lolos dari membrane perkamen, sedangkan kanji dan perkamen tidak dapat lolos dari membran perkamen. Hal ini dimungkinkan karena ada perbedaan diameter molekul antara molekul kanji dengan molekul gula. Molekul kanji mempunyai diameter lebih besar dari molekul gula.
2.      larutan gula yang berasal dari Kristal gula dan semacamnya disebut larutan yang  berdifusi cepat atau kristaloid sedangkan zat perekat, kanji, dan susu, atu semacamnya yang bersifat lekat dan kental disebut koloid
Pada tahun 1907 ostwald mengemukakan istilah system terdispersi dan medium pendispersi system koloid terdiri  fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam  medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.